12 Oktober 2008

Sebuah Potret Tua (Artikel 1)


Keriput menghias wajah senjanya, sorot mata terpancar sayu, sepotong kemeja putih melekat di badan dilapisi bedahan tua menambah kesan uzur. Seluruh rambutnya telah memutih tertutup iket barangbang semplak bermotif batik tradisonal. Itulah gambaran kakek kami yang tergantung di dinding berupa potret tua hitam putih dan telah menguning dimakan jaman. Sewaktu kecil, penulis (kami) sering berkunjung ke rumah uwa, ke rumah paman/emang, atau ke rumah saudara dekat lainnya, foto yang sama tergantung di dinding dengan bingkai berbeda. Kadang kami pandangi potret itu beberapa saat... seringnya sesaat... dan tak pernah berlama-lama. Beberapa kali kami mencoba menatap agak lama, hasilnya tetap sama... tak ada kesan, tak ada kenangan, jangankan kenangan indah, senyumannya tidak pernah kami lihat dan derai tawanyapun belum pernah kami dengar. Selama hidup kami, belum pernah sekejappun merasakan kehadirannya. Beliau telah menghadap Illahi sebelum kami lahir. Hanya nama saja yang kami kenal 'Mama Moehamad Noerhajat', kata ayah dan ibu kami, dahulu terkenal dengan sebutan 'Mama Kalér'. Bukan hanya satu, kedua kakek kami, kakek dari ayah dan dari ibu, keduanya telah wafat sebelum kami hadir ke dunia ini. Dahulu, pernah beberapa kali, ayah dan ibu membawa kami mengunjungi rumah 'Aki'. Peristiwa itu masih terekam dalam ingatan kami meskipun lupa-lupa ingat. Tetapi, setelah kami akil balig, 'Aki' tersebut telah tiada. Beberapa waktu kemudian, kami ketahui 'Aki' tersebut adalah saudara kakek kami yang lazim disebut aki ti gigir atau kapi aki. 'Aki' adalah saudara kakek kami, 'Mama Kalér' yang terakhir kami kenal dari sepuluh saudara bersaudara. Mama Kalér sendiri adalah cikal (putra pertama) dari Moehamad Ahin, buyut kami. Semua itu kami ketahui setelah kami dewasa. Rasa penasaran menyelimuti kami, apakah buyut kami Moehamad Ahin mempunyai saudara? Bila ya, berarti kami masih mempunyai para kapi aki, kapi uwa, kapi emang, kapi bibi, dan kapi-kapi yang lainnya. Siapakah mereka?

Tidak ada komentar: